Jumat, 13 Juni 2014

Penggunaan Kognitif dalam Kognitif Interview


Agar mampu untuk menggunakan dengan baik komponen “kognitif” dari Kognitif Interview,  penting untuk menetapkan interviewer memiliki kemampuan dan strategi berkomunikasi, agar dapat membuat laporan dari saksi. Tehnik penjelasan di bawah ini, merupakan Kognitif Interview yang telah direvisi.

A. Rapport Building
Upaya untuk dapat membangun hubungan antara interviewer dengan interviewee. Interviewee dibuat senyaman mungkin dan menjelaskan apa ekspektasinya.Komponen penting pada rapport building ini adalah kepada interviewer untuk “transfer control” dengan jelas kepada para saksi melalui (a) membuat hal menjadi jelas tentang apa yang mereka kerjakan dan (b) mengizinkan mereka untuk berpikir dan respon.
Contoh :
Interviewer : halo Richard, nama saya Linsey. Saya murid di Southampton University dan saya disini menanyakan kamu beberapa pertanyaan tentang peristiwa yang kamu saksikan rabu lalu.
Witness : halo Linsey.
Interviewer : apa kamu merasa nyaman?bagus. jadi, kamu murid di bagian biologi. Apa kamu menikmati pelajaran itu? Apa yang kamu lakukan ketika kamu cuti kuliah?

B. Focused Retrieval
Interviewer ( konsentrasi pada gambaran mental dari berbagai bagian peristiwa seperti wajah tersangka dan menggunakan gambar – gambar untuk petunjuk mengingat kembali ). Fisher & Geiselman (1992) menggambarkan dengan jelas antara konsep kode gambar dan kode – kode gambar.Instruksi – instruksi bisa dibuat seperti berikut “ konsentrasi pada gambar yang ada di pikiranmu tentang tersangka, fokus pada wajah dan deskripsikan”.
Agar efektif dalam melibatkan saksi saat mencari keterangan, interviewer diminta untuk berbicara dengan pelan dan jelas, dan berhenti sejenak pada saat point tertentu agar saksi dapat memiliki waktu untuk mendeskripsikan gambar dan merespon pertanyaan.
Contoh :
Interviewer : sekarang, saya ingin kamu consentrasi pada wajah pria itu, coba dan bayangkan wajahnya, fokus pada bentuk wajahnya, dan jelaskan kepadaku secara detail apa yang kamu lihat.

C. Witness Compatible Questioning
Akhirnya, waktu pertanyaan interviewer sangat penting. Pertanyaan harus dipandu oleh pola saksi daripada interviewer mengikuti protokol yang kaku. Sebagai contoh, jika saksi mendeskripsikan baju dari tersangka, interviewer tidak harus beralih untuk mempertanyakan tindakan tersangka.
Contoh :
Interviewer : jadi, orang yang kau lihat memakai jaket yang terang. Beritahu saya tentang jaket         itu dan item – item yang lain dari bajunya yang kamu ingat.
Witness : jaket yang simpel dan jeans biru.... dan sepatu...

Interviewer : dapat kau jelaskan alas kakinya padaku?

Tidak ada komentar:

:) :( ;) :D ;;-) :-/ :x :P :-* =(( :-O X( :7 B-) :-S #:-S 7:) :(( :)) :| /:) =)) O:-) :-B =; :-c :)] ~X( :-h :-t 8-7 I-) 8-| L-) :-a :-$ [-( :O) 8-} 2:-P (:| =P~ :-? #-o =D7 :-SS @-) :^o :-w 7:P 2):) X_X :!! \m/ :-q :-bd ^#(^ :ar!

Posting Komentar